Harga beras melambung saat produksi nasional aman, mengapa?
Total produk padi 2022 diproyeksikan meningkat 2,31% atau 1,25 juta ton lebih banyak daripada tahun lalu.
Kementerian Pertanian memastikan produksi beras nasional dalam kondisi aman. Apalagi, akan ada peluang penambahan stok mengingat produksi periode Oktober-Desember 2022 potensinya mencapai 5-6 juta ton beras.
"Periode Oktober-Desember 2022 ini diprediksi akan ada gabah kering giling (GKG) mencapai 10,24 juta ton. Kalau jadi beras, kira-kira 5 hingga 6 juta ton," kata Direktur Serealia Ditjen Tanaman Pangan Kementan, Moh. Ismail Wahab, dalam telekonferensi pers "Kondisi Stok Beras Nasional 2022", Jumat (18/11).
Prediksi tersebut, sambungnya, membuat potensi kenaikan produksi padi lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun lalu karena naik 15,06% atau setara 1,34 juta ton GKG. Dalihnya, total produksi padi 2022 diproyeksikan meningkat 2,31% (1,25 juta ton) daripada 2021 sehingga secara kumulatif mencapai 55,67 juta ton.
Meskipun demikian, Ismail mengakui harga beras saat ini sedang naik. Ini disebabkan naiknya harga komponen-komponen penyusun harga beras.
"Kalau tidak ada kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan harga pupuk, setiap tahun harga gabah di musim saat ini (Oktober-Desember) akan selalu tinggi daripada musim tanam sebelumnya," tuturnya.