Harga pokok penjualan beras naik, HOKI rugi Rp4,14 miliar

Beban pokok penjualan HOKI tercatat sebesar Rp649,41 miliar, melonjak 73%.

Ilustrasi produk beras HOKI. Foto istimewa

PT Buyung Poetra Sembada Tbk. (HOKI), emiten produsen beras berkualitas merek “Topi Koki” dan “HOKI” yang tengah melakukan upaya transformasi bisnis ke sektor fast moving consumers goods (FMCG) berhasil membukukan lonjakan penjualan hingga 62% YoY menjadi Rp700.48 miliar di semester I-2023.

Proses transformasi bisnis yang dimulai dengan diversifikasi produk perseroan ke sektor FMCG semakin menunjukkan perkembangan yang positif. Penjualan daily meal sebagai produk FMCG perseroan pada semester I tahun ini mencapai Rp2,2 miliar, tumbuh 5.846% dibandingkan pada
semester 2 2022 yang sebesar Rp 37 juta.

Daily meal terbagi menjadi "Daily Meal Rice" berupa beras sehat alternatif, yaitu dari beras jagung dan beras singkong, dan "Daily Meal Eats" berupa beras berbumbu instan seperti nasi kebuli, nasi goreng, dan nasi uduk, serta akan meluncurkan varian baru pada semester II-2023.

“Sejalan dengan peningkatan kesadaran akan gaya hidup sehat masyarakat, penjualan produk-produk HOKI yang dimaksudkan untuk memfasilitasi gaya hidup sehat, yaitu produk daily meal rice juga terus meningkat pesat. Pertumbuhan penjualan ini sesuai dengan tujuan HOKI untuk menjadikan penjualan daily meals sebagai ujung tombak pertumbuhan baru perusahaan,” kata Direktur HOKI Budiman Susilo, dalam keterangan resminya, Sabtu (5/8).

Namun, pertumbuhan bisnis penjualan beras yang merupakan bisnis utama HOKI saat ini terhambat karena peningkatan harga pokok penjualan dan harga eceran tertinggi yang tidak naik. Beban pokok penjualan HOKI tercatat sebesar Rp649,41 miliar, melonjak 73% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp375,40 miliar.