IATA tingkatkan cadangan batu bara menjadi 332,0 juta MT

IATA yakin cadangan terbukti akan terus meningkat, setidaknya mencapai 600 juta MT untuk semua IUP.

ilustrasi. foto Pixabay

PT MNC Energy Investments Tbk. (IATA atau Perseroan) mengumumkan hasil pengeboran dua tambang batu bara milik anak usaha yang diklaim membuahkan hasil positif. Berdasarkan laporan Komite Cadangan Mineral Indonesia (KCMI), IATA berhasil meningkatkan cadangan batu baranya dari 253,4 juta MT menjadi 332,0 juta MT, atau bertambah 78,6 juta MT.

Anak usaha perseroan yakni PT Arthaco Prima Energy (APE), menemukan cadangan sebesar 178,6 juta MT dengan GAR 2.500-3.250 kg/kkal dalam program pengeboran. APE Tahap 1-4 pada area seluas 2.670 ha.

"Dengan hasil temuan baru ini, APE baru mencapai 17,8% dari total area yang dapat ditambang pada lahan seluas 15.000 ha di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Pengeboran APE Tahap 5 dijadwalkan akan selesai pada kuartal kedua pada 2023," kata perseroan dalam keterbukaan informasi, Kamis (27/10).

Selain itu, 9,1 juta MT cadangan dengan GAR 3.400-3.600 kg/kkal juga ditemukan di IUP milik anak usaha perseroan yakni, PT Bhumi Sriwijaya Perdana Coal-South (BSPC-S) dari lahan seluas 2.158 ha.

Perseroan menyebutkan, dari 72.478 ha keseluruhan area penambangan yang dimiliki, 59.035 ha di antaranya masih dalam proses eksplorasi, sehingga IATA yakin cadangan terbukti akan terus meningkat, setidaknya mencapai 600 juta MT untuk semua IUP.