IFC suntik Adi Sarana Armada Rp451 miliar

Dengan dukungan dana ini, ASSA akan meningkatkan cakupan layanan dan jejak teknologi Anteraja.

Ilustrasi. Adi Sarana Armada.

Anggota Grup Bank Dunia, International Finance Corporation (IFC), akan menginvestasikan Rp451 miliar atau US$31 juta ke emiten penyedia jasa transportas dan logistik, PT Adi Sarana Armada Tbk. (ASSA). Suntikan ini berangkat dari tujuan strategis IFC di Indonesia, yaitu meningkatkan pertumbuhan sektor logistik dan konektivitas untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja baru.

Presiden Direktur ASSA Prodjo Sunarjanto mengatakan, suntikan tersebut akan digunakan untuk mengembangkan bisnis inti pada bidang sewa kendaraan kantor, memperluas layanan logistik ekspres PT Tri Adi Bersama yang dikenal sebagai Anteraja, dan memperluas jejak logistik e-commerce di Indonesia.

“Kami menghargai kepercayaan dan kemitraan IFC, anggota Grup Bank Dunia khususnya di masa-masa krusial seperti ini. Kami sangat menyambut IFC untuk menjadi pemegang saham kami setelah konversi obligasi konversi,” kata Prodjo dalam keterangan resminya, Rabu (28/7).

Dia melanjutkan, perluasan jaringan layanan Anteraja akan memberikan untung bagi usaha mikro kecil menengah (UMKM), penunjang pekerjaan utama di Indonesia, serta jutaan pengusaha wanita yang mengandalkan pasar e-commerce yang berkembang pesat sebagai sumber utama perdagangan dan pendapatan.

Anteraja, penyedia logistik ekspres yang berbasis teknologi pertama di Indonesia, mempekerjakan lebih dari 15.000 kurir dan mengirimkan lebih dari 700.000 pesanan paket per hari. Anteraja juga berafiliasi dengan salah satu platform ecommerce terbesar di Indonesia dan salah satu perusahaan pengiriman ekspres terbesar dan berbasis teknologi di Cina.