IHSG anjlok 3%, Bos BEI optimistis tak seperti 1998

PT Bursa Efek Indonesia optimistis penurunan Indeks harga saham gabungan (IHSG) tidak akan seperti pada 1998 dan 2016.

Pada perdagangan Kamis (26/4), IHSG ditutup anjlok 2,81% ke level 5.909,19 terendah sejak akhir tahun lalu. / Istimewa

PT Bursa Efek Indonesia optimistis penurunan Indeks harga saham gabungan (IHSG) tidak akan seperti pada 1998 dan 2016.

Direktur Utama BEI Tito Sulistyo mengatakan IHSG memang tengah terkoreksi akibat ketidakpastian global. Namun, penurunan yang terjadi hari ini tidak perlu dikhawatirkan berlebihan.

"IHSG tidak akan seperti 1998. Penurunan pernah terjadi pada 16-23 Desember 2016 sampai 3,9%. Saat itu ada Pemilu Amerika Serikat, tetapi setelah itu naik 5% lebih," kata dia dalam konferensi pers di Gedung BEI, Kamis (26/4).

Menurut dia, tekanan kepada lantai bursa Indonesia terjadi tidak sendirian. Sejumlah bursa utama dunia juga turut tertekan.

Ketidakpastian global menjadi salah satu faktor utama dalam fluktuasi lantai bursa. Baginya, tidak ada yang mampu memberikan garansi untuk mengantisipasi adanya ketidakpastian dunia.