sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Hasil quick count pilpres satu putaran, cermati saham BBCA hingga INDF

Hasil quick count atau hasil hitung cepat berbagai lembaga survei memprediksi pilpres satu putaran. Simak saham rekomendasi.

Aldo Ariyanto
Aldo Ariyanto Kamis, 15 Feb 2024 06:21 WIB
Hasil quick count pilpres satu putaran, cermati saham BBCA hingga INDF

Indonesia menggelar pesta demokrasi pada Rabu (14/2). Hasil quick count atau hasil hitung cepat berbagai lembaga survei memprediksi pemilihan umum (Pemilu) 2024, khususnya pada pemilihan presiden, akan berlangsung hanya dalam satu putaran. Ini karena pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, unggul.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan pemilu yang berlangsung satu putaran mampu menghemat anggaran sekitar Rp15 triliun hingga Rp17 triliun sehingga memberikan kepastian bagi investor.  

"IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) di level support 7.171 dan 7.099, sedangkan resistance 7.252 dan 7.287," ujar Nafan kepada Alinea.id. Kendati demikian, pergerakan masing-masing sektor saham diprediksi akan menanti kepastian koalisi partai pemenang pemilu. 

Sebelumnya, IHSG ditutup anjlok 1,20% atau 87,92 poin ke level 7.209,74 pada perdagangan Selasa (13/2). IHSG bergerak di rentang 7.197-7.304 sepanjang perdagangan.

Nafan meramal, hajatan pemilu yang berlangsung aman dan damai akan memberikan sentimen positif bagi pasar saham. Hal itu mempertimbangkan pergerakan IHSG yang menghijau di tahun Pemilu 2014. Saat itu, terjadi inflow dana asing ke pasar saham sebesar Rp 4,3 triliun dalam tiga hari perdagangan bursa pasca-Joko Widodo (Jokowi) diumumkan menjadi calon presiden pada 14 Maret 2014. Pada penutupan bursa akhir tahun 2014, indeks telah naik 21,15% ke level 5.178,37 dari penutupan IHSG pada 2013 di level 4.274,18.

Kondisi berbeda terjadi pada periode Pemilu 2019 yang berlangsung sulit dan panas, diwarnai aksi demonstrasi dan gugatan di Mahkamah Konstitusi (MK). Bahkan disebut sebagai pesta demokrasi terbesar di dunia. IHSG tercatat melambat dua pekan sebelum pemilihan presiden. Kemudian, mengakhiri tahun 2019 dengan kinerja positif, meskipun gagal menembus level 6.300.

"Prinsip pemilu aman, damai, jujur, adil, transparan sangat penting untuk dijunjung tinggi bagi semua stakeholders sebab jika terjadi sengketa, maka ongkos pemilu akan lebih besar," ujar Nafan

Menurutnya, investor menghendaki adanya faktor stabilitas politik dan keamanan. Kondisi tersebut akan menciptakan laju pertumbuhan ekonomi yang kuat dan solid. "Dana juga akan mengalir ke pasar modal di tanah air," tutur Nafan.

Sponsored

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan hasil perhitungan cepat akan memengaruhi pergerakan IHSG pada Kamis (15/2). 

"Pasar tidak suka dengan ketidakpastian. Apabila didapatkan satu putaran, tentu kejelasan akan visi, misi, dan rencana perekonomian akan jauh lebih jelas dan mudah didapatkan sehingga memberikan sentimen positif bagi pasar," kata Nico.

Saham rekomendasi

Nico menjagokan saham-saham di sektor perbankan, consumer goods, telekomunikasi, transportasi dan logistik, serta infrastrastruktur. Sektor tersebut diprediksi masih akan positif di tahun ini.

"Namun sektor yang naik akan dipengaruhi oleh pemenang pemilu, karena pasangan calon pemenang memiliki sektor yang menjadi prioritas program kerjanya," ujar Nico. 

Research Analyst PT Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani memprediksi pasar saham akan moncer di tahun ini. Selain dipengaruhi oleh pemilu, momen lebaran di bulan April juga akan mendorong indeks.

"Terlihat juga dari tren pemilu sebelumnya pengeluaran ritel melonjak menjelang pemilu dan lebaran," ujar Arjun.

Menurutnya, saham empat bank raksasa alias big four, yaitu PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI), dan PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) bisa menjadi koleksi investor. Selain itu, saham telekomunikasi seperti PT Telkom Indonesia Tbk. (ISAT) dan PT Indosat Tbk. (ISAT) juga bisa dipertimbangkan. 

Dia menuturkan, menjelang dan setelah pemilu berpotensi mendongkrak permintaan layanan data. Dengan demikian, harga saham saham emiten telekomunikasi akan ikut meroket.

"Penguna internet di tahun 2024 diperkirakan bertambah, seiring dengan kenaikan belanja infrastruktur digital pada APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) 2024," tutur Arjun, 

Secara jangka panjang, ujarnya, sektor telekomunikasi masih akan berkilau. Penopangnya, pertumbuhan permintaan data; jasa yang makin murah karena ketersediaan, kemudahaan akses, dan makin banyak kompetitor; serta ekspektasi pengembangan 5G.

Di samping itu, sektor konsumen juga akan menanjak di tahun pemilu didorong beberapa insentif pemerintah. Investor bisa mengantongi saham seperti PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF).

Berita Lainnya
×
tekid