Dibayangi yield obligasi AS dan kasus Covid-19 di Eropa, IHSG diperkirakan menguat terbatas

IHSG diperkirakan bergerak menguat terbatas dibayangi fluktuasi yield obligasi AS dan lonjakan kasus penularan Covid-19 di Eropa.

Ilustrasi. Pixabay

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,53% ke level 6.334 pada perdagangan Selasa (23/3). 

Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper mengatakan bursa saham AS ditutup menguat setelah yield dari obligasi 10 tahun akhirnya mulai menurun setelah mencapai nilai tertingginya selama 14 bulan terakhir. Peningkatan yield obligasi ini merupakan cerminan dari optimisme pasar terhadap pertumbuhan ekonomi dan naiknya inflasi. 

"Hal tersebut didukung oleh pernyataan oleh Gubernur The Fed Jerome Powell yang menyatakan, pemulihan ekonomi sudah mulai terlihat, tetapi, masih membutuhkan waktu yang cukup panjang untuk kembali ke level sebelum pandemi," kata dia.

Di sisi lain, bursa Asia dibuka menguat mengikuti pergerakan saham di Wallstreet. Meskipun demikian, terdapat tekanan dari nilai tukar USD terhadap mata uang lainnya karena indeks USD masih berada di level 91,815, di atas 91,5 pada posisi minggu lalu.

"IHSG diprediksi menguat terbatas. Pergerakan masih dibayangi oleh fluktuasi dari yield obligasi yang kemarin akhirnya menurun, sehingga menurunkan kecemasan investor. Dari dalam negeri masih minim sentimen penggerak pasar," ujar dia.