Kebijakan ganjil genap di pasar Jakarta dipersoalkan

Mestinya dalam membuat kebijakan atau peraturan, Gubernur DKI Anies Baswedan terlebih dahulu melihat kondisi pasar.

Suasana aktivitas jual beli di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Minggu (14/6/2020). Foto Antara/Indrianto Eko Suwarso/aww.

Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) menyesalkan pernyataan Gubernur DKI Anies Baswedan, yang akan menutup pasar tradisional bagi pedagang yang tidak menyetujui diterapkannya ganjil genap di pasar.

Ketua Sigap Covid-19 DPP IKAPPI Dimas Hermadiyansyah, mengatakan, mestinya dalam membuat kebijakan atau peraturan, Gubernur DKI Anies Baswedan terlebih dahulu melihat kondisi pasar dan berdialog dengan perwakilan pedagang pasar mengenai kondisi di pasar tradisional.

"Biar diketahui masalahnya. Baru kemudian dicari solusi yang tepat untuk masalah penyebaran Covid-19 di pasar tersebut. Bukan malah mengeluarkan ancaman akan menutup pasar bila pedagang tidak menyetujui penerapan ganjil genap di pasar,' kata Dimas di Jakarta, Senin (22/6).

Apalagi permasalahan disetiap pasar tradisional itu berbeda. Sehingga tidak bisa dipukul rata dengan menerapkan kebijakan yang sama.

Menurutnya, sampai Senin (22/6) di Jakarta sebanyak 19 pasar ditutup karena ada kasus positif Covid-19, dengan jumlah total kasus 138 orang di pasar tradisional di Jakarta.