Indef: Perlindungan sosial jadi jantung penanganan pandemi dan ekonomi

Perlinsos harus berada dalam jantung program penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi.

Ilustrasi Alinea.id/Bagus Priyo.

Ekonom senior Indef Drajat Wibowo menyatakan, pandemi dan PPKM sangat memukul ekonomi rumah tangga dari rakyat berpengahasilan harian. Hal itu karena jumlah orang yang bergantung kepada penghasilan harian baik formal ataupun nonformal sangatlah besar. BPS mencatat, jumlah pekerja pada Agustus 2020 adalah 128,45 juta angkatan kerja.

"Sejumlah 77,67 juta (60,47%) di antaranya adalah pekerja informal, baik pertanian maupun nonpertanian. Dari pekerja formal, 27,48 juta di manufaktur dan sebagian besar mereka menerima upah harian," katanya dalam webinar "Merespons Pidato Kenegaraan dan Keuangan RAPBN 2022", Selasa (16/8).

Drajat juga menyinggung pentingnya penanganan pandemi Covid-19  Karena itu, sebelum Covid-19 teratasi, dalam arti menjadi penyakit yang mudah diobati (seperti flu biasa) melalui vaksinasi dan/atau ditemukan obat-obatan dan perawatan preventif medis atau kuratif, maka program perlindungan sosial (Perlinsos) amat sangat krusial.

"Perlinsos harus berada dalam jantung program penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi," kata dia.

Ekonom Indef Eisha M Rachbini menyatakan, untuk reformasi struktur ekonomi nasional, masih didominasi oleh sektor rumah tangga.