India incar sektor industri bahan farmasi di Indonesia

Investasi India ke Indonesia berada pada posisi ke-25 dengan nilai realisasi mencapai US$37,76 juta periode Januari-September 2016.

Menteri BUMN Rini Soemarno (kanan) bersama Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (kedua kanan) menaiki mobil golf menuju Istana Merdeka untuk mengikuti rapat terbatas tentang peningkatan investasi dan perdagangan di Jakarta, Jumat (5/1). Presiden meminta upaya peningkatan investasi dan ekspor fokus kepada sejumlah sektor yaitu bidang industri, energi dan sumber daya mineral, kesehatan, pendidikan, industri pertahanan, pertanian, kelautan serta perikanan/ANTARA FOTO

Perkembangan industri bahan farmasi di Indonesia menarik minat India. Negara Bollywood itu berminat menanamkan modal di Indonesia untuk sektor industri bahan farmasi. 

Minat itu disampaikan India dalam audiensi antara Menteri Perindustrian dan Perdagangan India, Nirmala Sitharaman dengan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto optimistis minat India itu akan ditindaklanjuti dengan mengirimkan kelompok kerja guna membantu memetakan kebutuhan industri farmasi di Indonesia. "Selain itu, pemerintah juga mendorong adanya pertukaran ahli dan penguatan pelatihan vokasi antara Indonesia dengan India, khususnya di industri farmasi," tutur Airlangga, Jakarta.

Investasi India ke Indonesia berada pada posisi ke-25 dengan nilai realisasi mencapai US$37,76 juta periode Januari-September 2016 yang dilakukan pada 335 proyek. Jumlah ini mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2015 dengan realisasi investasi mencapai US$33,2 juta pada 145 proyek.

Menurut Airlangga, perdagangan Indonesia-India pada 2017 tumbuh mencapai 43% apabila dibandingkan 2016.

"Kami yakin angka tersebut akan terus meningkat di tahun-tahun ke depan karena masih banyak potensi perdagangan dan investasi yang bisa dieksplorasi oleh kedua negara," kata Airlangga.