Indonesia dan Swedia perkuat kerja sama lewat SISP Week 2022

Kerja sama ini akan berfokus pada solusi teknologi, kebijakan, dan finansial dengan komitmen mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Penandatangan kerja sama Percepatan Industri dan Transportasi antara Hexago, Ericsson, SKF, dengan PIDI 4.0. (Erlinda PW/ ALinea.id)

Indonesia terus menjalin kerja sama dengan Swedia, salah satunya melalui Sweden-Indonesia Sustainability Partnership (SISP) 2022 yang bertujuan untuk mencapai agenda Sustainable Development (SDGs) di tahun 2030. Kerja sama kedua negara ini dilatarbelakangi tantangan yang sama di saat ini, yaitu polusi lingkungan, sistem pengolahan sampah yang tidak memadai, dan ketergantungan energi fosil yang masih tinggi.

Tantangan tersebut pada akhirnya berdampak risiko pada perubahan iklim, sehingga berdasarkan kesepakatan pertemuan tahunan Conference of the Parties (COP) -27 dan Paris Agreement (Perjanjian Paris), Indonesia dan Swedia sepakat mengatasi ancaman perubahan iklim dengan mengurangi emisi karbon.

“Indonesia dan Swedia telah berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon dan menetapkan tujuan untuk mencapai emisi nol bersih. Ini adalah tindakan yang tidak bisa kita tunda. Dan dengan bekerja sama, kita bisa mempercepat transisi hijau untuk mencapai ambisi kita,” ujar Duta Besar Swedia untuk Indonesia, Timor-Leste, dan ASEAN, Marina Berg dalam pembukaan SISP Week 2022, Senin (5/12).

Peta jalan kerja sama ini nantinya akan berfokus pada solusi teknologi, kebijakan, dan finansial dengan komitmen mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB).

Dipilihnya Indonesia dalam kerja sama keberlanjutan menurut Vice President and Head of Region South and Southeast Asia of Business Sweden Emil Akander ialah, Indonesia dinilai menjadi salah satu sepuluh negara manufaktur terbesar di dunia dan menjadi kawasan yang menjanjikan untuk berinvestasi.