Pelaksanaan acara kelas dunia untungkan Indonesia

 Penyelenggaran IMF-WB Annual Meetings 2018 diperkirakan mampu meramaikan sektor pariwisata

Indonesia akan menjadi tuan rumah penyelenggaran International Monetary Fund and World Bank (IMF-WB) Annual Meeting 2018 di Bali, pada 8-14 Oktober 2018./AntaraFoto

Indonesia akan menjadi tuan rumah penyelenggaran International Monetary Fund and World Bank (IMF-WB) Annual Meeting 2018 di Bali, pada 8-14 Oktober 2018. Serta Asian Games pada 18 Agustus -  12 September. Dari acara kelas dunia ini, pemerintah meyakini memperoleh penerimaan negara cukup besar. 

Menteri Bappenas Bambang Boerdjonegoro, menyampaikan, penyelenggaran IMF-WB Annual Meetings 2018 diperkirakan mampu meramaikan sektor pariwisata, meningkatkan aktivitas ekonomi lokal, menciptakan lapangan kerja, dan mempromosikan investigasi dan perdagangan. 

"Diperkirakan dampak langsung pengeluaran peserta IMF-World Bank Annual Meeting 2018 mencapai Rp 943,5 miliar. Dimana 95,2% dari wisatawan mancanegara dan sisanya 4,8% dari nusantara," jelas Bambang, Kamis (26/4). 

Pengeluaran terbesar diperkirakan berasal dari akomodasi yang mencapai Rp 569,9 miliar. Diikuti makanan dan minuman sebesar Rp190,5 miliar, transportasi Rp 36,1 miliar, hiburan sebesar Rp 57 miliar, dan souvenir senilai Rp 90,2 miliar. 

Sementara itu, perkiraan biaya konstruksi untuk mendukung penyelenggaraan IMF-World Bank Annual Meeting 2018, termasuk pembangunan Underpass Ngurah Rai, Pelabuhan Benoa, Patung Garuda Wisnu Kencana, dan Tempat Pembuangan Akhir Sampah Suwung, mencapai Rp 4,9 triliun. Sedangkan biaya operasional penyelenggaran IMF-WB diperkirakan sebesar Rp 1,1 triliun.