Presiden: Indonesia harus mengembangkan industri turunan batu bara

Indonesia harus bergeser dari negara pengekspor bahan-bahan mentah, salah satunya batu bara.

Ilustrasi alat berat mengangkut batu bara. Pixabay

Indonesia harus bergeser dari negara pengekspor bahan-bahan mentah, salah satunya batu bara, menjadi negara industri yang mampu mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi maupun barang jadi.

“Ini saya kira strategi besar yang kita harus konsisten untuk menjalankannya,” ujar Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memimpin Rapat Terbatas mengenai Peningkatan Nilai Tambah Batu Bara, Jumat (23/10) pagi, seperti dilansir setkab.go.id.

Indonesia harus bergerak untuk pengembangan industri turunan dari batu bara. Mulai dari industri peningkatan mutu (upgrading), pembuatan briket batu bara, pembuatan kokas, pencairan batu bara,  gasifikasi batu bara, sampai campuran batu bara-air.

“Saya yakin dengan mengembangkan industri turunan ini, kita akan mampu meningkatkan nilai tambah dari komoditas berkali-kali lipat, mengurangi impor bahan baku yang dibutuhkan beberapa industri dalam negeri, seperti industri baja (dan) industri petrokimia, dan yang tidak kalah pentingnya tentu kita bisa membuka lapangan pekerjaan yang sebanyak-banyaknya,” tegas Presiden.

Untuk itu, presiden minta agar penyusunan peta jalan atau roadmap peningkatan nilai tambah batu bara tersebut dipercepat. “