Indonesian Tobacco resmi melantai di bursa

Permintaan saham PT Indonesian Tobacco Tbk. mengalami oversubscribed lebih dari 165 kali.

PT Indonesian Tobacco Tbk. resmi mencatatkan saham perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham ITIC, hari ini (4/7). / Antara Foto

PT Indonesian Tobacco Tbk. resmi mencatatkan saham perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham ITIC, hari ini (4/7). Perseroan menjadi perusahaan ke-19 yang melantai di bursa pada 2019. ITIC juga merupakan perusahaan pengolahan tembakau iris pertama yang listing di BEI.

Perseroan melepas sebanyak 274.060.000 lembar saham pada IPO ini. Besaran lembar tersebut setara dengan 29,13% dari modal disetor dan ditempatkan penuh dengan harga Rp 219,00 per saham, sehingga dana yang berhasil dihimpun adalah sebesar  Rp60,01 miliar. Dana yang diperoleh dari IPO ini seluruhnya akan digunakan untuk pembelian bahan baku daun tembakau. Perseroan menunjuk PT Phillip Sekuritas Indonesia sebagai Lead Underwriter.

Direktur Utama PT Indonesian Tobacco Tbk, Djonny Saksono mengatakan pencatatan perdana saham PT Indonesian Tobacco Tbk ini disambut baik oleh masyarakat. Sesuai dengan laporan hasil penawaran umum yang telah dilakukan pada tanggal 25 sampai 28 Juni 2019, permintaan saham Perseroan mengalami oversubscribed lebih dari 165 kali.

“Dengan IPO ini, Perseroan optimis dapat mengembangkan bisnis secara luas,” kata Djonny di Jakarta, Kamis (4/7). 

Djonny mengatakan kapasitas pendanaan yang bertambah akan sejalan dengan persediaan daun tembakau (bahan baku utama) yang meningkat. Hal ini dapat mempengaruhi utilitas produksi, mengingat daun tembakau harus melalui tahapan dan waktu yang cukup lama sampai menjadi siap digunakan dalam proses pembuatan produk.