CORE: Selama pandemi, industri manufaktur pangkas 1,8 juta naker

Industri manufaktur telah mengalami penurunan tenaga kerja hingga mencapai 1,8 juta orang.

Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal. Foto coreindonesia.org

Direktur Eksekutif CORE (Center of Reform on Economics) Indonesia Mohammad Faisal mengungkapkan, industri manufaktur adalah sektor industri yang paling besar mengalami pengurangan tenaga kerja dibandingkan sektor lain akibat pandemi Covid-19.

Jika dilihat secara tahunan atau sepanjang Agustus 2019 hingga Agustus 2020, industri manufaktur telah mengalami penurunan tenaga kerja hingga mencapai 1,8 juta orang.

"Masalah pengangguran adalah isu sentral pada saat pandemi, karena kita mendengar di banyak tempat ada gelombang PHK. Dan secara sektoral ternyata penurunan jumlah tenaga kerja di Industri manufaktur turun tajam dibandingkan sektor lain," kata Faisal dalam video conference, Rabu (20/1).

Secara persentase, yang paling banyak memberhentikan pekerjanya di masa pandemi Covid-19 adalah yang bergerak di industri pengolahan, yaitu sebanyak 18,69% perusahaan. 

Lalu diikuti oleh sektor konstruksi sebanyak 18,59% perusahaan, sektor akomodasi makanan dan minuman sebanyak 17,63% perusahaan, sektor air dan pengelolaan sampah sebanyak 6,51% perusahaan, jasa keuangan 5,69% perusahaan, dan sektor listrik dan gas 4,96% perusahaan.