Industri pengolahan topang pertumbuhan kuartal I-2018
Struktur ekonomi Indonesia triwulan I-2018 masih didominasi oleh lapangan usaha industri pengolahan.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indoneisa pada triwulan I-2018 tumbuh 5,06, meningkat dibanding pada triwulan I-2017 yang hanya sebesar 5,01%. Tetapi bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, terjadi penurunan sebesar 0,42% (q-to-q).
Kepala BPS, Suhariyanto menjelaskan perekonomian Indonesia berdasarkan besaran produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku triwulan I-2018 mencapai Rp3.505,3 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 2.498,4 triliun.
"Kondisi perekonomian pada triwulan I-2018 masih menunjukkan peningkatan, tetapi laju pertumbuhannya lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya," ujar Suhariyanto, Senin (7/5) di kantornya.
Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan I-2018 (y-on-y), Industri Pengolahan memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 0,97%, diikuti konstruksi sebesar 0,72%, perdagangan besar-eceran, reparasi mobil-sepeda motor sebesar 0,66%, informasi dan komunikasi sebesar 0,44%.
Struktur ekonomi Indonesia triwulan I-2018 masih didominasi oleh lapangan usaha industri pengolahan. Diikuti lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan dan perdagangan besar-eceran, reparasi mobil-sepeda motor dengan peran masing-masing sebesar 20,27%, 13,26%, dan 13,12%. Selanjutnya konstruksi dan pertambangan dan penggalian memiliki peran masing-masing sebesar 10,49% dan 8,03%. "Peranan ke lima lapangan usaha tersebut mencapai 65,17% terhadap total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia," jelas pria yang biasa disapa Kecuk ini.