Integrasi TSP Balitjestro-agroeduwisata topang ekonomi bangsa

Ditjen Hortikultura melaksanakan Program Agroeduwisata pada 2020. Kegiatan menyasar 17 lokasi.

Peserta magang tengah praktik budi daya jeruk di kompleks Balitjestro, Kota Batu, Jatim, Mei 2016. Google Maps/zainuri hanif

Direktorat Jenderal (Ditjen) Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) menggencarkan program agroeduwisata pada 2020. Terdapat 17 lokasi yang menjadi sasarannya.

Dirjen Hortikultura Kementan, Prihasto Setyanto, menyatakan, kebijakan tersebut dilaksanakan sesuai visi besar Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, yang menginginkan pemerintah berkontribusi besar terhadap pemulihan ekonomi nasional (PEN) imbas pandemi Covid-19. Namun, tetap menjadikan rakyat kecil, khususnya petani, sebagai aktor utama.

"Agroeduwisata kita pilih karena tren pariwisata 'Tanah Air' sedang 'naik daun' dalam beberapa tahun terakhir. Namun, terpuruk saat pandemi karena penerapan pembatasan interaksi. Di sisi lain, sektor pertanian juga tumbuh pesat saat naik. Kalau ini kita combine, tentu dampaknya akan besar, baik terhadap perekonomian nasional maupun peningkatan kesejahteraan petani," tutur Anton, sapaannya, dalam keterangan tertulis, Senin (14/12).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), rerata pertumbuhan kunjungan turis, terutama wisatawan mancanegara (wisman), mencapai 14% per tahun pada pada 2014-2018. Angka itu lebih tinggi daripada periode 2009-2013 yang rata-rata 9% per tahun.

Masih menurut BPS, kunjungan wisman pada 2009 mencapai 6,32 juta orang. Jumlahnya meningkat pada tahun-tahun berikutnya, 8,8 juta orang pada akhir 2013 dan 2018 menembus 15,81 juta orang.