Analis: Investasi pada startup dapat dikategorikan sebagai risiko tinggi

Hal ini menjadi sesuatu yang biasa bagi pemain saham yang membasiskan penilaian saham pada ketidakpastian dan proyeksi.

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, ekosistem digital terbesar di Indonesia, saat mengumumkan rencana untuk melakukan penawaran umum perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Foto humas GoTo

Analis MNC Sekuritas Edwin Sebayang menyebut, investasi pada perusahaan startup dapat dikategorikan sebagai investasi dengan risiko tinggi bagi korporasi. Potensi untuk kehilangan nilai investasi sama besarnya dengan potensi mendapatkan keuntungan.

Menurut dia, hal ini menjadi sesuatu yang biasa bagi pemain saham yang membasiskan penilaian saham pada ketidakpastian dan proyeksi. Edwin mengatakan, dalam menilai valuasi saham, selalu ada ketidakpastian.

"Persoalan utamanya adalah ketidakpastian dalam pengelolaan saham dan keyakinan bahwa estimasi akan sesuai dengan yang kita harapkan," ujar Edwin dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Panja Investasi BUMN pada Perusahaan Digital, Komisi VI DPR di Senayan, Jakarta, Rabu (29/6).

Rapat Panja investasi Telkomsel ke GoTo yang digelar Komisi VI Dewan DPR dinyatakan terbuka setelah sebelumnya sempat tertutup. Rapat itu sendiri sedianya dimulai pada pukul 14:00 Wib.

Edwi memaparkan, perusahaan startup saat ini banyak sekali yang awalnya tidak untung, akibat banyak faktor. Kendati begitu, memiliki peluang untung dalam beberapa waktu di depan. Contohnya, Amazon, bisa mendapatkan keuntungan setelah 10 tahun.