Investor masih pertanyakan saham BNBR yang terus turun

BNBR akan merestrukturisasi utang perusahaan sebesar Rp 10,48 triliun di tahun ini.

BNBR melakukan paparan publik pasca BEI membekukan perdagangan sahamnya, beberapa waktu lalu./Eka Setiyaningsih

Investor masih mempersoalkan terus turunnya harga saham PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal itu mencuat saat pelaksanaan paparan publik insidental yang dilakukan perseroan untuk memenuhi permintaan BEI 

"Saya minta maaf kalau ada kata-kata saya yang kurang berkenan. Saya punya saham BNBR dan punya banyak sekali," kata Nunuk Darmawan di Bakrie Tower, Jakarta, Selasa (26/6).

Nunu mengaku kecewa seusai BNBR melakukan reverse stock, sahamnya terus melemah. Padahal seharusnya aksi korporasi reverse stock bisa membuat saham kembali likuid. Itu artinya, peluang untuk naik lebih besar daripada turun.

Pertanyaan itu pun dijawab manajemen perusahaan dengan menjelaskan tentang rencana restrukturisasi utang perusahaan. Selain itu dijelaskan juga tentang beberapa rencana kerja usaha ke depannya.

Direktur Utama BNBR Bobby Gafur Umar, mengatakan,BNBR akan merestrukturisasi utang perusahaan sebesar Rp 10,48 triliun di tahun ini. Restrukturisasi dilakukan terutama kepada dua kreditur besar yakni Mitsubishi Corporation RtM Japan Ltd dan Eurofa Capital Investment Inc.