IPO di Indonesia tertinggi ke-6 di dunia

BEI menargetkan bisa membawa 30 perusahaan melantai di bursa pada 2021.

Ilustrasi. Foto Antara.

Sepanjang tahun 2020, Bursa Efek Indonesia (BEI) dihadapkan oleh berbagai tantangan dalam kondisi pandemi Covid-19.

Meski demikian, Direktur Utama BEI Inarno Djajadi mencatat, minat perusahaan untuk masuk ke pasar modal tidak surut. Hingga 30 Desember 2020, terdapat 51 perusahaan yang melakukan initial public offering (IPO) dan melakukan pencatatan saham di BEI.

"Dari global IPO report, kita termasuk 10 besar di dunia yang pencatatannya tertinggi, nomor satu di Asia Tenggara dan nomor enam di dunia," kata Inarno dalam konferensi pers akhir tahun pasar modal Indonesia, Rabu (30/12).

Dengan jumlah pencatatan tersebut, saat ini terdapat 713 perusahaan yang mencatatkan sahamnya di BEI. Untuk tahun depan, lanjutnya, BEI menargetkan bisa membawa 30 perusahaan melantai di bursa.

Sementara itu, aktivitas perdagangan BEI pada tahun 2020 juga mengalami peningkatan, yang tercermin dari kenaikan rata-rata frekuensi perdagangan yang tumbuh 32% menjadi 619.000 kali per hari di bulan November 2020.

"Hal ini menjadikan likuiditas perdagangan saham BEI lebih tinggi di antara bursa-bursa lainnya di kawasan Asia Tenggara," ujarnya.