sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

IPO di Indonesia tertinggi ke-6 di dunia

BEI menargetkan bisa membawa 30 perusahaan melantai di bursa pada 2021.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Rabu, 30 Des 2020 12:48 WIB
IPO di Indonesia tertinggi ke-6 di dunia

Sepanjang tahun 2020, Bursa Efek Indonesia (BEI) dihadapkan oleh berbagai tantangan dalam kondisi pandemi Covid-19.

Meski demikian, Direktur Utama BEI Inarno Djajadi mencatat, minat perusahaan untuk masuk ke pasar modal tidak surut. Hingga 30 Desember 2020, terdapat 51 perusahaan yang melakukan initial public offering (IPO) dan melakukan pencatatan saham di BEI.

"Dari global IPO report, kita termasuk 10 besar di dunia yang pencatatannya tertinggi, nomor satu di Asia Tenggara dan nomor enam di dunia," kata Inarno dalam konferensi pers akhir tahun pasar modal Indonesia, Rabu (30/12).

Dengan jumlah pencatatan tersebut, saat ini terdapat 713 perusahaan yang mencatatkan sahamnya di BEI. Untuk tahun depan, lanjutnya, BEI menargetkan bisa membawa 30 perusahaan melantai di bursa.

Sementara itu, aktivitas perdagangan BEI pada tahun 2020 juga mengalami peningkatan, yang tercermin dari kenaikan rata-rata frekuensi perdagangan yang tumbuh 32% menjadi 619.000 kali per hari di bulan November 2020.

"Hal ini menjadikan likuiditas perdagangan saham BEI lebih tinggi di antara bursa-bursa lainnya di kawasan Asia Tenggara," ujarnya.

Pada periode yang sama, BEI juga mencatat rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) berangsur-angsur pulih dan mencapai nilai Rp9,18 triliun.

Selain itu, seiring dengan meningkatnya partisipasi investor ritel domestik, rekor transaksi perdagangan baru juga berhasil dicapai pada 2020. Yaitu frekuensi transaksi harian saham tertinggi terjadi pada 22 Desember 2020 dengan 1,69 juta transaksi.

Inarno mengklaim regulator pasar modal terus beradaptasi dan berupaya menjawab kebutuhan pasar. Pada tahun 2020, BEI juga meluncurkan sejumlah program, seperti layanan Electronic Indonesia Public Offering (e-IPO). Selain itu, BEI meluncurkan aplikasi IDX Virtual Trading yang dapat digunakan sebagai media untuk melakukan simulasi trading bagi calon investor, serta dapat membantu anggota bursa dalam mengedukasi calon investor.

Sponsored

Kemudian, BEI telah secara resmi merilis indeks baru, yaitu Indeks IDX Quality30 dan Indeks IDX ESG Leaders yang diyakini dapat digunakan oleh investor sebagai panduan untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.

Selanjutnya, BEI juga merilis sistem perdagangan obligasi secara elektronik Sistem Penyelenggara Pasar Alternatif (SPPA) dan perubahan maximum price movement produk Exchange Traded Fund (ETF) pada 9 November 2020. Tak hanya itu, BEI meluncurkan IDX 30 Futures dan Government Bond Basket Futures pada 7 Desember 2020.

Berita Lainnya
×
tekid