IPO tinggi kala pandemi, bukan hanya soal kuantitas

Indonesia mencatat IPO terbanyak diantara negara Asean hingga November 2020.

Ilustrasi Alinea.id/Oky Diaz.

Tren Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan perdana (IPO) emiten di pasar modal Indonesia merangkak naik di saat pandemi. Bahkan, RI tercatat sebagai negara dengan IPO terbanyak seantero Asia Tenggara.

Data yang dihimpun Bursa Efek Indonesia (BEI), per 30 November 2020 setidaknya ada 46 emiten yang telah IPO dan 20 calon perusahaan baru yang antre di pipeline IPO sepanjang tahun ini. Sampai saat ini, perusahaan yang telah tercatat di BEI mencapai 708 perusahaan. BEI menargetkan tahun 2021 nanti, akan ada tambahan 30 perusahaan yang akan IPO. 

"Kami targetkan 30 perusahaan-perusahaan yang cukup besar lah untuk itu," ujar Direktur Utama BEI Inarno Djajadi dalam Media Gathering Pasar Modal secara daring, Selasa(1/12).

Merujuk situs bursa ASEAN, Inarno mengatakan jumlah IPO tanah air menempati posisi pertama di angka 46 perusahaan. Sedangkan, Malaysia dan Thailand sebanyak 14 perusahaan, Singapura sebanyak 5 perusahaan dan Filipina sebanyak 2 perusahaan. 

Sebagai negara tertinggi IPO sepanjang tahun ini di Asean, Indonesia juga memiliki delapan Exchange Traded Fund (ETF), 95 emisi obligasi atau sukuk korporasi, dan satu efek beragun aset (EBA) yang tercatat di BEI. Seluruh pencatatan tersebut telah menghimpun dana dengan total sebesar Rp108,71 triliun.