Jelang Ramadan, pemerintah pastikan stok dan harga pangan terkendali

Di antaranya beras surplus 8,7 juta ton, jagung 3,2 surplus juta ton, bawang merah surplus lebih dari 92.000 ton.

Kepala Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Bapanas Andriko Noto Susanto (kanan) dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito (kiri) menyampaikan keterangan pers terkait ketersediaan bahan pokok dan perkembangan kasus Covid-19 jelang Ramadan, Senin (28/3/2022). Youtube Forum Merdeka Barat 9

Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan, harga dan stok sembako terkendali selama bulan Ramadan. Kenaikan harga barang juga sudah diantisipasi dengan koordinasi lintas sektor, termasuk dengan asosiasi pedagang.

Kepala Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Bapanas Andriko Noto Susanto menyebutkan, Bapanas yang dibentuk berdasarkan Perpres No 66 Tahun 2021 bertugas untuk memastikan ketersediaan bahan pangan aman dari bulan per bulan. Komponen pangan itu antara lain beras, jagung, kedelai; gula konsumsi; telur unggas; dan daging.

“Kami memonitor ketat harga-harga dengan koordinasi bersama Dinas Ketahanan Pangan di setiap kabupaten dan provinsi,” kata Andriko dalam konferensi pers di Youtube Forum Merdeka Barat 9, Senin (28/3).  

Andriko menyebutkan, ketersediaan stok beberapa kebutuhan pokok sampai akhir 2022 masih terbilang aman. Sebagai contoh beras surplus 8,7 juta ton, jagung 3,2 surplus juta ton, bawang merah surplus lebih dari 92.000 ton, bawang putih surplus lebih dari 102.000 ton, cabai merah besar surplus 27.000 ton, dan cabai rawit surplus 40.000 ton. Sementara itu, daging sapi surplus 31.000 ton, daging ayam surplus 98.000 ton, dan gula konsumsi surplus 500.000 ton.

Kewaspadaan terkait dengan kenaikan harga dilakukan dengan membandingkan harga produk yang sama dengan tahun sebelumnya. “Jika harga naik, maka kami menambah stok barang sehingga harganya stabil,” imbuh dia.