Jual APD di tengah pandemi, momentum kebangkitan industri tekstil?

Alat Pelindung Diri (APD) jadi peluang pasar yang baru bagi industri tekstil nasional.

Industri tekstil nasional memenuhi kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD). Alinea.id/OkyDiaz.

Semenjak pandemi Coronavirus menerjang Indonesia, para pelaku usaha menyusun kembali strategi bisnis untuk bertahan hidup. Tak terkecuali industri tekstil dan produk tekstil (TPT) yang merosot sejak pertengahan tahun 2019. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sektor TPT secara year-on-year (yoy) telah mengalami tren penurunan dari 20,71% pada Triwulan II 2019 menjadi 7,17% pada Triwulan IV 2019. Turunnya pertumbuhan sektor ini kembali diperparah dengan adanya pandemi Covid-19 sejak Triwulan pertama 2020.

Salah satu perusahaan konveksi yang berbasis di Bogor, Jawa Barat, CV Greecio Nusantara, akhirnya banting setir memproduksi Alat Pelindung Diri (APD). Keputusan ini diambil sejak Maret silam ketika imbauan social distancing sudah diberlakukan. Konveksi yang semula memproduksi baju seragam kini disibukkan dengan pembuatan  hazmat suit dan masker kain non-medis.

Sang pemilik, Abu Ubaidah bercerita, waktu itu toko bahan baku banyak yang tutup dan berimbas pada terhambatnya produksi seragam. Di sisi lain, tutupnya sejumlah kantor, sekolah, dan kampus juga mengurangi pemesanan seragam.

“Kita pas pertengahan dan akhir Maret membaca peluang. Kedepannya, kemungkinan toko-toko bahan seragam tutup dan peminatnya akan sepi. Jadi kita borong barang. Kita cari investor yang siap duitnya dan kita cari dulu bahan bakunya,” ungkapnya kepada Alinea.id melalui sambungan telepon, Sabtu (18/4).

Abu menambahkan, keputusan itu dibuat untuk menghidupi mitra dan karyawan perusahaannya. Di sisi lain, langkah ini juga membantu program pemerintah dan mendukung tim medis di lapangan dengan tersedianya APD.