Kapas inovasi Balittas pentas di kancah global

VUB Bronesia 1 yang dihasilkan Balittas akan menjadi bahan dasar pembuatan tenun dan selanjutnya dipamerkan di Malaysia dan Singapura.

Tanaman kapas varietas Bronesia 1. Dokumentasi Balitbangtan Kementan

Tim peneliti serat Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balittas Balitbangtan) mengadakan diseminasi hilirisasi teknologi budi daya kapas varietas Bronesia 1 dan pengolahan hasil kapas berupa alat pemisah serat tipe gergaji (SG TAS-2). Upaya ini bertujuan mendukung industri tenun tradisional. 

Tim peneliti Balittas terdiri dari Nurindah, Dwi Adi Sunarto, dan Taufiq Hidayat RS. Kegiatan ini melibatkan salah satu pemangku kepentingan (stakeholder) pemanfaat serat kapas warna cokelat Bronesia 1, Yayasan Sekar Kawung.

Yayasan Sekar Kawung diketahui sudah mendaftar untuk mengikuti TENUN Fashion Week yang diselenggarakan Tanoti dan APHADA, salah satu badan di ASEAN yang mengurusi kebudayaan, di Malaysia pada Oktober 2021. Yayasan Sekar Kawung akan mengangkat tenun gedog tradisional dari Kerek yang berbahan baku serat kapas varietas Bronesia 1.

Dalam kegiatan hilirisasi ini, Balittas menyediakan benih kapas yang ditanam di sentra tenun tradisional khas Tuban, Jawa Timur (Jatim), tepatnya di Desa Tlogowaru, Kecamatan Merakurak. Panen kapas varietas Bronesia 1, yang seratnya berwarna cokelat muda, telah dilakukan sejak 1 Agustus lalu.

Sebagian hasil panen kapas berbiji sebanyak 40 kg diserahkan kepada kelompok perajin tenun tradisional Mawar Biru yang dikelola Samiun di Desa Gaji, Kecamatan Kerek. Karya tenunnya mempunyai filosofi kearifan lokal.