PHRI nilai Kartu Prakerja tak tepat buat karyawan hotel dan restoran

Industri pariwisata bukannya tidak membutuhkan pelatihan di program Kartu Prakerja. Selama ini, industri pariwisata selalu lakukan pelatihan

Seorang warga melintas di depan salah satu hotel yang tutup di Medan, Sumatera Utara, Rabu (15/4).Foto Antara/Septianda Perdana/foc.

Program Kartu Prakerja tidak tepat ditujukan bagi karyawan hotel dan restoran yang terkena dampak coronavirus disease 2019 atau Covid-19. Para karyawan hotel dan restoran itu dirumahkan atau terkena permutusan hubungan kerja atau PHK. Mereka lebih membutuhkan bantuan uang tunai.

Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani berbicara dalam seminar virtual bertajuk 'Strategi Pengelola Industri Perhotelan Menghadapi Covid-19 dan Krisis' di Jakarta, Kamis (16/4), menjelaskan yang dibutuhkan para karyawan itu adalah jaring pengaman sosial.

"Bukan tidak setuju dengan Kartu Prakerja. Tetapi memang untuk saat ini desain tersebut tidak tepat. Yang paling tepat itu apabila diubah menjadi jaring pengaman sosial," kata Hariyadi.

Industri pariwisata bukannya tidak membutuhkan pelatihan di program Kartu Prakerja. Selama ini, industri pariwisata selalu melakukan pelatihan untuk karyawan mereka.

a meminta semua pihak mengecknya di Kementerian Ketenagakerjaan serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. "Sektor kami ini yang paling banyak tersertifikasi terkait kompetensi," katanya.