Kecemasan publik atas kondisi ekonomi sudah di zona merah

Pemerintah harus lebih hati-hati, dan menahan diri untuk mengeluarkan kebijakan yang tidak populer.

Ilustrasi. Foto Pixabay.

Kecemasan publik terhadap kondisi ekonomi berada di zona merah. Sebesar 74,8% publik menyatakan bahwa kondisi ekonomi mereka saat pandemi Covid-19 lebih buruk dan bahkan jauh lebih buruk dibandingkan masa sebelum covid-19. 

Hanya 22,4% yang menyatakan bahwa kondisi ekonomi mereka tidak berubah dibandingkan masa sebelum covid. Dan hanya di bawah 5 % yaitu 2.2 % yang menyatakan kondisi ekonomi mereka lebih baik.

Demikian kesimpulan survei terbaru LSI Denny JA. Survei ini dilakukan secara tatap muka pada 8 Juni hingga 15 Juni 2020. Menggunakan 8000 responden di 8 provinsi besar di Indonesia, yakni Provinsi Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, dan Provinsi Bali. 

Margin of error (Moe) survei ini adalah sebesar +/- 2,05 %. Selain survei, LSI Denny JA juga menggunakan riset kualitatif (analisis media dan indepth interview), untuk memperkuat temuan dan analisa.

Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, mengatakan, mereka yang menyatakan kondisi ekonomi buruk, merata di hampir semua segmen. Baik mereka yang kelas ekonomi atas maupun wong cilik, berpendidikan tinggi maupun rendah, tua maupun muda, dan semua konstituen partai politik.