Kemendag perkirakan ekonomi digital RI tumbuh hingga US$146 miliar pada 2025

Peran ekonomi digital Indonesia diproyeksikan terus tumbuh hingga 23,6% Produk Domestik Bruto (PDB) nasional pada 2030.

Ilustrasi belanja online. Foto Pixabay.

Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengungkapkan, sektor ekonomi digital merupakan salah satu peluang di masa pemulihan ekonomi Indonesia. Ke depan, sektor ini akan terus tumbuh seiring dengan kemajuan teknologi yang sangat dinamis dan berkesinambungan.

“Dalam masa pemulihan ekonomi Indonesia, salah satu peluang baru adalah tumbuhnya ekonomi digital. Hal ini penting dalam mendukung pemulihan perekonomian nasional. Pada 2021, nilai ekonomi digital Indonesia berkisar US$70 miliar dan diperkirakan tumbuh hingga US$146 miliar pada 2025. Peran ekonomi digital Indonesia diproyeksikan terus tumbuh hingga 23,6% Produk Domestik Bruto (PDB) nasional pada 2030,” urai Wamendag Jerry dalam keterangan resminya, Sabtu (23/9).

Menurutnya, semakin pentingnya peran ekonomi digital tidak lepas dari pertumbuhan sektor niaga elektronik (e-commerce) yang masih mendominasi sebagai penyumbang pertumbuhan paling signifikan. Bank Indonesia memperkirakan, pada 2023, transaksi niaga elektronik nasional mencapai Rp533,5 triliun, meningkat sekitar 12% dari tahun sebelumnya.

Mempertimbangkan proyeksi dan meningkatnya peran ekonomi digital di masa depan, pemerintah Indonesia telah menetapkan Visi Ekonomi Digital Indonesia 2022-2030 untuk masuk peringkat empat besar ekonomi digital terbesar di kawasan Asia.

Untuk mencapai posisi tersebut, pemerintah telah menetapkan beberapa target pada 2030, antara lain meningkatkan Digital Skills Ranking menjadi 25 dari 140 negara, meningkatkan rasio usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang terdigitalisasi menjadi 41%, mendorong penggunaan pembayaran digital menjadi 45% dari total populasi penduduk Indonesia, dan meningkatkan peran ekspor produk teknologi menjadi 1,6%.