Kemendag sebut UMKM alami lima permasalahan ini selama pandemi

Salah satu permasalahan yang dihadapi UMKM adalah distribusi logistik yang terganggu akibat pembatasan selama pandemi.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan dalam webinar GoTo Financial, Rabu (25/8/2021). Foto tangkapan layar.

Pandemi Covid-19 memukul hampir seluruh sektor. Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi pihak yang terpukul paling telak. 

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengatakan, menurunnya daya beli masyarakat sangat berpengaruh terhadap UMKM. Dia menyebut, setidaknya ada lima permasalahan yang dialami UMKM selama pandemi.

Permasalahan pertama, adalah penurunan daya beli masyarakat yang berdampak ke menurunnya penjualan. Menurutnya, daya beli masyarakat yang menurun membuat permintaan produk UMKM turun. Banyak pelaku UMKM yang merasakan pendapatannya anjlok karena tidak ada pelanggan yang membeli. 

"Kedua, juga adanya hambatan distribusi. Angkanya, dari Kemenkop UKM 19,5%. Diberlakukannya pembatasan mobilitas masyarakat membuat distribusi logistik terganggu sehingga barang kiriman lama diterima," ujar Oke dalam webinar GoTo Financial, Rabu (25/8).

Permasalahan lain adalah akses permodalan dan pembiayaan. Oke menilai, banyak pelaku UMKM yang belum memiliki akses permodalan dan meminjam ke pihak lain atau rentenir. Menurutnya, segmen ini perlu dibantu untuk memperoleh pinjaman dari jasa keuangan formal.