close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan  dalam webinar GoTo Financial, Rabu (25/8/2021). Foto tangkapan layar.
icon caption
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan dalam webinar GoTo Financial, Rabu (25/8/2021). Foto tangkapan layar.
Bisnis
Rabu, 25 Agustus 2021 14:18

Kemendag sebut UMKM alami lima permasalahan ini selama pandemi

Salah satu permasalahan yang dihadapi UMKM adalah distribusi logistik yang terganggu akibat pembatasan selama pandemi.
swipe

Pandemi Covid-19 memukul hampir seluruh sektor. Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi pihak yang terpukul paling telak. 

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengatakan, menurunnya daya beli masyarakat sangat berpengaruh terhadap UMKM. Dia menyebut, setidaknya ada lima permasalahan yang dialami UMKM selama pandemi.

Permasalahan pertama, adalah penurunan daya beli masyarakat yang berdampak ke menurunnya penjualan. Menurutnya, daya beli masyarakat yang menurun membuat permintaan produk UMKM turun. Banyak pelaku UMKM yang merasakan pendapatannya anjlok karena tidak ada pelanggan yang membeli. 

"Kedua, juga adanya hambatan distribusi. Angkanya, dari Kemenkop UKM 19,5%. Diberlakukannya pembatasan mobilitas masyarakat membuat distribusi logistik terganggu sehingga barang kiriman lama diterima," ujar Oke dalam webinar GoTo Financial, Rabu (25/8).

Permasalahan lain adalah akses permodalan dan pembiayaan. Oke menilai, banyak pelaku UMKM yang belum memiliki akses permodalan dan meminjam ke pihak lain atau rentenir. Menurutnya, segmen ini perlu dibantu untuk memperoleh pinjaman dari jasa keuangan formal.

"Hal keempat, adanya kesulitan bahan baku UMKM. Pelaku UMKM sulit mendapat bahan baku karena ada pembatasan mobilitas masyarakat dan pembatasan importasi," ujar dia. 

Permasalahan terakhir, kata dia, adalah terhambatnya produksi. Terhambatnya produksi ini termasuk pembatasan pergerakan tenaga kerja. 

"Bahkan hambatan produksi ini tidak hanya mobilitas dibatasi, produksi yang belum memadai juga membuat UMKM kesulitan memenuhi pasar domestik," ucapnya. 

img
Annisa Saumi
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan