Kemenpar: Erupsi Gunung Agung lebih buruk daripada Bom Bali

Saat terjadi erupsi Gunung Agung pada 2017 industri pariwisata di Bali mengalami kehancuran.

Wisatawan menikmati pemandangan di obyek wisata Pura Ulun Danu Beratan, Tabanan, Bali, Minggu (6/1/2019). Sejumlah obyek wisata di Bali masih dipadati pengunjung terutama pelajar yang memanfaatkan liburan sekolah yang tinggal sehari lagi karena kegiatan sekolah akan dimulai Senin (7/1). ANTARA FOTO

Menteri Pariwisata, Arief Yahya, mengatakan erupsi Gunung Agung berdampak lebih buruk daripada peristiwa Bom Bali terhadap industri pariwisata di Pulau Dewata. Pasalnya, saat terjadi erupsi pada 2017, industri pariwisata mengalami kehancuran.

“Sampai-sampai asosiasi industri pariwisata di Bali mengirim surat ke presiden, yang tertulis dalam suratnya kondisi itu lebih buruk dari pada bom bali,” kata Arief di Mabes Polri, Jalan Truno Joyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Kamis (10/1).

Karena itu, Kementerian Pariwisata mengajak instansi kepolisian untuk turut serta dalam menjaga pariwisata di Indonesia. Caranya, dengan memberikan bantuan pengamanan dan penegakan hukum dalam bidang kepariwisataan.

Menurut Arief, kerja sama pengamanan dalam bidang pariwisata dengan Polri ini sangat penting. Sebab, dengan adanya pengaman yang baik di suatu negara, maka dapat menjaga kepercayaan turis untuk tetap datang berwisata.

“Kami berharap dengan kerja sama ini, dapat menjaga kepercayaan turis agar tetap merasa aman untuk berkunjung ke Indonesia,” ujar Arief.