Kemenperin targetkan 10.000 IKM go online

Total nilai transaksi e-commerce dari seluruh IKM ini diperkirakan Rp2,3 miliar.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan sebanyak 10.000 pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) dari berbagai sektor dapat masuk ke pasar online melalui program e-Smart IKM selama periode 2017-2019. / Antara Foto

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan sebanyak 10.000 pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) dari berbagai sektor dapat masuk ke pasar online melalui program e-Smart IKM selama periode 2017-2019. Mereka terdiri atas sektor industri makanan dan minuman, logam, furnitur, kerajinan, fesyen, herbal, kosmetik, serta industri kreatif.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih mengatakan total nilai transaksi e-commerce dari seluruh IKM tersebut tercatat mencapai Rp2,3 miliar. Dari jumlah ini, sebanyak 31,87% atau sekitar Rp755 juta berasal dari sektor industri makanan dan minuman.

“Hingga saat ini, animo peserta cukup tinggi, dengan jumlah peserta yang mengikuti workshop e-Smart IKM telah mencapai sekitar 9.000 pelaku usaha,” ungkap Gati dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu (24/8).

Program e-Smart IKM yang diinisiasi Kemenperin sejak dua tahun lalu itu sudah mejalin kerja sama dengan para pelaku e-commerce di Indonesia, seperti Bukalapak, Tokopedia, Shopee, BliBli, Blanja.com, Ralali, dan Gojek Indonesia. 

“Jadi, kami mendorong pelaku IKM nasional mampu menembus pasar ekspor di tengah era digital atau maraknya perdagangan elektronik (e-commerce),” terangnya.