Kenaikan harga batu bara diyakini hanya sentimen sesaat

Harga batu bara perlahan akan turun karena hanya sentimen sesaat.

Ilustrasi batu bara. Pixabay.

Konflik Rusia dan Ukraina berdampak pada melonjaknya harga batu bara yang sempat menyentuh di atas US$400 per ton. Ketua Umum Indonesian Mining Energy Forum (IMEF) Singgih Widagdo mengatakan, kenaikan harga ini hanya sentimen sesaat saja.

Dia mengatakan, bisa saja harga batu bara tetap ada di level tinggi, akan tetapi tidak akan bergerak naik dan menguat. Harganya akan menurun kembali secara perlahan.

"Harga perlahan akan turun kembali di bawah US$ 300  per ton. Dan bahkan, bisa saja di 2022, sebatas akan berada di kisaran US$ 175 per ton," ucap dia kepada Alinea.id, Jumat (4/3).

Dia menjelaskan, jika melihat industri pertambangan batubara Rusia, China merupakan importir terbesar batubara Rusia. Mencapai 17%, sementara 31% ditujukan bagi berbagai negara Eropa (OECD).

Menurutnya, perang antara Rusia dan Ukraina secara logika sebatas memberi pengaruh langsung untuk Pasar Atlantik (Negara OECD). Sementara, Pasar Atlantik terlalu jauh bagi Indonesia.