Kenaikan harga minyak mentah dunia akan memperberat APBN

Kenaikan harga Pertalite akan punya dampak domino kenaikan inflasi dan menurunkan daya beli rakyat.

Dosen FEB UGM, Dr. Fahmy Radhi, M.B.A. Foto kagama.co

 

Kenaikan harga minyak mentah dunia akibat perang antara Rusia dan Ukraina berdampak buruk bagi Indonesia. Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengatakan, kenaikan harga minyak mentah ini bakal menjadi beban karena Indonesia adalah net importer.

"Indonesia tidak diuntungkan sama sekali atas kenaikan harga minyak tersebut. Bahkan, membumbungnya harga minyak itu justru merugikan dan memperberat beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)," paparnya kepada Alinea.id, Jumat (25/2).

Menurutnya di dalam kondisi ini, pemerintah tidak cukup hanya memantau perkembangannya saja. Namun juga harus mengantisipasi dan membuat proyeksi harga minyak yang menjadi dasar dalam mengambil keputusan terkait harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di dalam negeri.

"Kalau harga BBM tidak dinaikkan, Pertamina harus menjual BBM di bawah harga keekonomian, yang berpotensi menanggung beban kerugian," jelasnya.