Jokowi pakai alsintan inovasi Balitbangtan saat tanam padi di Trenggalek, apa keunggulannya?

Presiden Jokowi menggunakan mesin tanam hasil inovasi Balitbangtan Kementan saat melakukan penanaman padi di Trenggalek.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggunakan alsintan berupa mesin tanam saat melakukan penanaman padi di Kabupaten Trenggalek, Jatim, pada 30 November 2021. Dokumentasi Balitbangtan Kementan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, sempat melakukan penanaman padi saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur (Jatim), beberapa hari lalu.

Keduanya menggunakan mesin tanam (rice transplanter riding) hasil inovasi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) saat beraksi. Alat mesin pertanian (alsintan) ini diklaim memiliki kemampuan tanam hingga 3 ha/hari sehingga efisien dan mudah digunakan.

"Sejak awal, Mentan Syahrul meminta Litbang Kementan [Kementerian Pertanian] memacu pengembangan alsintan seperti yang digunakan Bapak Presiden. Beberapa prototipe kami menyempurnakan mesin tersebut," kata Kepala Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian (BBP Mektan) Balitbangtan, Agung Prabowo, dalam keterangan tertulis.

Dicontohkannya dengan mesin tanam padi tipe long mat yang memiliki mesin dasar sama, tetapi karpet bibit padi terpasang lebih panjang. Metode dapog yang umum memasang kembali (refeeding) bibit padi per 200 meter, sedangkan mesin ini mampu hingga 1.500m² untuk refeeding bibitnya dengan kecepatan kerja 2 km/jam dan kapasitas kerja 3 jam/ha.

Kapasitas lebih besar membuat waktu penanaman dan feeding bibit di lahan saat penanaman lebih efisien. "Ini mampu menjadi salah satu solusi untuk mengatasi keterbatasan SDM pertanian di Indonesia," ucapnya.