Kilang TPPI Pertamina diklaim hemat devisa Rp16,8 triliun

Pemerintah resmi menguasai 95,9% saham PT Tuban Petrochemical Industries (TPI) yang memiliki anak usaha PT Trans-Pacific Petrochemical.

Presiden Joko Widodo saat mengunjungi kilang petrokimia PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) di Tuban, Jawa Timur. / BPH Migas

Pemerintah menargetkan dapat menghemat devisa hingga US$1,2 miliar setara Rp16,8 triliun per tahun sejalan dengan meningkatnya kepemilikan pemerintah di saham PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) menjadi 80% yang baru saja disepakati pada Jumat (20/12) ini.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah melalui PT Pertamina (Persero) sudah menyelesaikan konversi piutang menjadi saham di TPPI. Dengan kepemilikan sebesar 80% di TPPI, maka pemerintah bisa mendorong produksi petrokimia agar dapat mengurangi porsi impor.

"Dengan begini, bisa mengurangi impor bahan kimia. Hari ini sudah ditanda-tangani dan besok presiden kunjungan ke pabrik TPPI. Itu jadi quick win (program jangka pendek) pemerintah," ujar Airlangga di Jakarta, Jumat (20/12).

TPPI merupakan anak usaha dari PT Tuban Petrochemical Industries (TPI). Airlangga mengatakan potensi pemangkasan impor bisa lebih besar lagi jika dalam jangka menengah dan panjang, upaya fasilitasi atau debottlenecking dari pemerintah terealisasi. Selain itu, potensi penghematan devisa juga bertambah jika harga produksi aromatik, produk turunan petroikimia, meningkat.

"Karena harganya bisa fluktuasi, ke depan bukan hanya aromatik tapi dari sebagian harus ada investasi tambahan dan akan disiapkan oleh Kementerian BUMN," katanya.