Konsep circular economy diyakini mampu tekan impor bahan baku

Konsep rekondisi dan remanufacturing pada barang modal, serta reuse pada bahan baku dan penolong diharapkan dapat mengurangi impor.

Ilustrasi. Pixabay

Kementerian Perindustrian mengungkapkan, konsep circular economy di sektor industri, akan dapat menekan impor industri pengolahan dan mendongkrak pertumbuhan dan daya saing manufaktur nasional.

Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional Kemenperin Eko SA Cahyanto mengatakan, konsep circular economy bukan hanya mendesain model industri dengan prinsip zero waste, tetapi juga fokus terhadap faktor sosial dan penyediaan sumber daya maupun energi yang berkelanjutan.

Lebih lagi konsep circular economy dalam sektor industri dapat diaplikasikan dengan menggunakan pendekatan 5R, yaitu reduce, reuse, recycle, recovery, dan repair, yang dapat diaplikasikan kembali sebagai bahan pengolahan.

“Adanya konsep rekondisi dan remanufacturing pada barang modal, serta reuse pada bahan baku dan penolong diharapkan dapat mengurangi impor industri pengolahan,” katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (28/1).

Konsep circular economy erat kaitannya dengan salah satu kebijakan yang digulirkan oleh Kemenperin, yakni industri hijau. Implementasi industri hijau adalah mengupayakan efisiensi dan efektivitas terhadap penggunaan sumber daya secara berkelanjutan.