Konsumsi LPG jelang Lebaran naik 20%

Ketahanan stok LPG Pertamina untuk masa satuan tugas (satgas) Ramadan dan Idul Fitri (RAFI) 2018 masih di atas standar nasiona

Pekerja mengisi LPG ke tabung Elpiji ukuran tiga kilogram di Depot LPG Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (25/5)./AntaraFoto

Hingga H-3 jelang perayaan Idul Fitri, PT Pertamina (Persero) mencatat peningkatan konsumsi LPG sebanyak 27,8 ribu metrik ton atau naik 20% dari rata-rata harian.

Sementara itu, pasokan bahan bakar kendaraan jenis Pertamax juga masih mencatat kenaikan. Sejak puncak arus mudik pada akhir pekan lalu, penyaluran BBM jenis Gasoline dengan kandungan RON 92 ini naik hingga 45%.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Adiatma Sardjito, menjelaskan, sebagian besar masyarakat saat ini sudah berkumpul di kampung halamannya. Seiring dengan itu, pemakaian LPG rumah tangga juga meningkat untuk menyiapkan sajian Hari Raya. "Namun demikian pertumbuhan konsumsi LPG ini masih sesuai dengan perkiraan perseroan dan stok LPG aman," ucap Adiatma dalam keterangan tertulisnya.

Secara rata-rata, ketahanan stok LPG masih mencapai 17 hari. Ketahanan stok LPG Pertamina untuk masa satuan tugas (satgas) Ramadan dan Idul Fitri (RAFI) 2018 masih di atas standar nasional yang dipersyaratkan yakni 11 hari.

Berdasarkan data Satgas RAFI 2018, peningkatan penjualan LPG tertinggi sebesar 13% di wilayah MOR II (Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, dan Bangka Belitung), sebanyak 9% di MOR III (DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten), dan naik 8% di MOR VII (Sulawesi). “Kami menghimbau masyarakat untuk membeli LPG sesuai kebutuhan,” ujar Adiatma.