Terpukul Covid-19, konsumsi rumah tangga hanya tumbuh 2,84%

Hampir seluruh sektor konsumsi terpukul, jika ada yang selamat berasal dari dua sektor saja.

Pedagang menunggu pembeli di Pasar Baru, Karawang. Konsumsi rumah tangga mengalami penurunan sejak Covid-19.Antara Foto/M. Ibnu Cazar

Sejak pandemi Covid-19 diumumkan pemerintah pada Maret, ekonomi tanah air langsung terasa lesu. Ini terlihat dari konsumsi rumah tangga selama kuartal 1 yang mencatat penurunan pertumbuhan.  

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan konsumsi rumah tangga (RT) pada kuartal pertama 2020 mengalami kontraksi pertumbuhan dari 5,02% pada kuartal pertama 2019 menjadi 2,84% pada kuartal pertama 2020.

Padahal kontribusi dari konsumsi RT mencapai separuh produk domestik bruto atau PDB. Kepala BPS Suhariyanto menyebut kontribusinya mencapai 58,14% terhadap PDB. 

Perlambatan pertumbuhan konsumsi RT tentu berdampak signifikan pada perekonomian keseluruhan. Sektor konsumsi yang mengalami penurunan antara lain: pakaian, alas kaki dan jasa perawatan hingga pertumbuhannya minus 3,29% pada kuartal pertama 2020. Bandingkan dengan kuartal 1 2019 yang tumbuh sebesar 4,48%. 

Sektor konsumsi lain yang terhantam yakni: transportasi dan komunikasi yang minus 1,18% dibandingkan kuartal 1 2019 tumbuh 5,13%. Selanjutnya sektor restoran dan hotel yang sempat tumbuh 5,64% pada kuartal pertama 2019 pertumbuhannya susut menjadi 2,39% di kuartal pertama 2020.