Koperasi pangan didorong masuk dalam skala bisnis

Kalau produksinya dalam skala bisnis, bisa mendapatkan market yang stabil.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki. Foto BNPB

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki siap memberikan alternatif pembiayaan bagi koperasi pangan yang mengalami masalah likuiditas. 

“Ada skema pembiayaan talangan karena semua ritel atau juga nonritel itu tidak bisa cash karena konsinyasi 14 hari. Jadi saya kira kebutuhan-kebutuhan ini nanti akan kita selesaikan supaya betul-betul koperasi bisa tumbuh besar,” kata Teten seperti dilansir depkop.go.id.

Teten mendorong koperasi-koperasi sektor pangan masuk dalam skala bisnis supaya koperasi tersebut dapat tumbuh berkembang. Dia menyebut Koperasi Gapoktan Tani Mulus saat ini mengolah lahan pertanian seluas 278 hektare dengan dukungan modal dari pinjaman kredit usaha rakyat (KUR) Bank Sinarmas. Sementara mulai tahun ini Koperasi Gapoktan Tani Mulus menargetkan penambahan lahan garapan seluas 10 ribu hektare. 

“Kalau produksinya dalam skala bisnis, bisa mendapatkan market yang stabil, juga mendapatkan skema pembiayaan baik pembiayaan modal kerja untuk produksi, maupun investasi untuk pembangunan RMU dan pengolahan hasil padinya,” katanya.

Koperasi bisa tumbuh besar karena didukung dengan skema pembiayaan yang terhubung dengan market. Banyak petani yang menjual hasil panennya itu langsung ke pasar. Biasanya seperti itu petaninya tidak terlindungi. Kalau nanti ini dalam bentuk koperasi, koperasi jadi offtaker yang beli dari hasil panen petani lalu koperasi juga mengarahkan petani tanam.