Krakatau Steel merugi sejak enam tahun terakhir

Pada kuartal III-2018 pun, perusahaannya masih mengalami kerugian sebesar US$ 37 juta. 

Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno (kanan) bersama Dirut PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (PT KS) Silmy Karim (kiri) menyalakan tungku bakar saat acara Penyalaan Perdana Blast Furnace Complex PT KS di Cilegon, Banten, Kamis (20/12)./AntaraFoto

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) mengakui telah mengalami kerugian selama enam tahun berturut-turut. Selain merugi, harga saham KRAS juga alami penurunan jika dilihat periode satu tahun ( 4 Januari 2018-4 Januari 2019).

Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan, pada kuartal III-2018 pun, perusahaannya masih mengalami kerugian sebesar US$ 37 juta. 

Sementara itu, mengutip Bloomberg, harga saham KRAS dalam setahun terakhir alami penurunan 14,46% menjadi Rp414 per saham dari Rp484 per saham.

"Kami sedang melakukan perbaikan fundamentalnya," ujarnya dalam acara Paparan Publik Krakatau Steel di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (4/1).

Salah satu perbaikan fundamental yang dimaksud Silmy adalah kinerja industri baja tanah air. Selama ini industri baja nasional terdampak dari serangan produk baja impor.