Banyak yang "ngutang", kredit perbankan bisa terdongkrak saat Pilkada

Biasanya dua bulan menjelang pemilu, bank kerap memberikan kredit lebih tinggi. Pemilu dianggap berpengaruh positif terhadap kredit

Pedagang melayani calon pembeli di Pasar Tebet Barat, Jakarta, Selasa (16/1). DBS Group Research memprediksi ekonomi Indonesia akan tumbuh sebesar 5,3% pada tahun 2018, salah satunya didukung konsumsi rumah tangga yang diperkirakan akan kembali pulih. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/wsj/aww/18.

Gelaran pemilihan kepala daerah (Pilkada) diyakini akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2018. Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) memperkirakan ekonomi dapat tumbuh 5,1%. 

Ekonom INDEF Bhima Yudhistira menyebutkan secara historis pilkada yang yang diselenggarakan di Indonesia selama ini berhasil mendongkrak pertumbuhan ekonomi sekitar 0,1% sampai 0,2%. Meski kontribusinya tidak terlalu besar, namun jika berkaca pada tahun 2017 dimana pertumbuhan ekonomi sebesar 5,05%. Maka, tahun ini bisa mencapai 5,1%. 

"Peredaran uang akan meningkat 10%. Guyuran uang ke daerah yang merupakan belanja politik akan meningkatkan daya beli masyarakat," kata Bhima seperti dikutip Antara

Secara nasional ekonomi domestik sebanyak 56% didorong oleh konsumsi. Dibandingkan dengan pertumbuhan konsumsi yang flat di bawah 5% pada tahun lalu, konsumsi tahun ini akan lebih meningkat karena adanya belanja politik. 

Kredit bank bisa naik