Kredit terkontraksi, laba Bank Mandiri tergerus 37,71% di 2020

Penurunan laba bersih tersebut sejalan dengan penurunan pendapatan operasional sebesar 2,12%.

Seorang pria berjalan di dekat logo PT Bank Mandiri di Plaza Mandiri, Jakarta, 25 November 2015. Foto Reuters/Beawiharta.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) mencatatkan penurunan laba bersih 37,71% menjadi Rp17,11 triliun di sepanjang 2020, dibanding dengan 2019 sebesar Rp27,4 triliun. Penurunan laba bersih tersebut sejalan dengan penurunan pendapatan operasional sebesar 2,12% atau menjadi Rp86,7 triliun, dari Rp88,6 triliun pada 2019.

Rinciannya, pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) Bank Mandiri turun 4,93% menjadi Rp56,5 triliun secara tahunan, dari Rp59,4 triliun. Kemudian, net interest margin (NIM) Bank Mandiri tercatat berada di 4,65% atau turun 0,91%, secara tahunan (yoy).

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, pencapaian laba perseroan di 2020 didorong oleh pertumbuhan fee based income (FBI) yang tumbuh sebesar 4,9% yoy, menjadi Rp28,7 triliun, dari Rp27,3 triliun.

"Salah satu penyumbang utama adalah pendapatan dari transaksi online," kata Darmawan, Kamis (28/1).

Perseroan mencatat, frekuensi transaksi aplikasi Mandiri Online sepanjang 2020 mencapai lebih dari 600 juta transaksi, dengan nilai transaksi mencapai lebih dari Rp1.000 triliun.