Laba bersih Bukit Asam tergerus 41,2% selama 2020

Laba bersih perseroan turun sebesar 41,2%, dari Rp4,05 triliun pada 2019, menjadi Rp2,38 triliun pada 2020.

Direksi PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) dalam konferensi pers kinerja perseroan 2020, pada Jumat (12/03/2021). Foto tangkapan layar.

Emiten tambang pelat merah PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) membukukan penurunan kinerja keuangan selama pandemi Covid-19 di 2020. Perseroan tercatat membukukan penurunan pendapatan 20,28% menjadi Rp17,3 triliun pada 2020, dari Rp21,7 triliun di 2019.

Sejalan dengan penurunan pendapatan tersebut, laba usaha perseroan juga ikut turun 50%. Pada 2020, Bukit Asam mencatatkan laba usaha Rp2,5 triliun, turun dibandingkan Rp5 triliun secara tahunan atau year-on-year (yoy).

Tercatat, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk perseroan juga turun signifikan sebesar 41,2%, dari Rp4,05 triliun pada 2019, menjadi Rp2,38 triliun pada 2020. 

Direktur Utama Bukit Asam Arviyan Arifin mengatakan, meskipun mengalami penurunan, capaian kinerja perseroan ini cukup menggembirakan di tengah pandemi.

"Selama 2020, semua sektor terkena dampak pandemi Covid-19, terutama energi karena negara tujuan ekspor menerapkan lockdown, terutama China dan India," kata Arviyan dalam konferensi pers Bukit Asam, Jumat (12/3).