Layar Tanjleb: Geliat sinema dari desa

Layar Tanjleb yang menjadi bagian dari program Festival Film Purbalingga sukses memutar 250 film fiksi dan dokumenter sejak 2007.

Ilustrasi Alinea.id/Firgie Saputra.

“Nanti cari perumahan yang dekat sini saja, biar bisa sering tilik (tengok-red) sampeyan,” ujar Budi kepada sang ibunda. Itulah secuplik dialog dalam film pendek ‘Pedangan’ yang menjadi pemenang kompetisi film fiksi, Festival Film Purbalingga (FFP) 2023.

Ide cerita film pendek karya Hika Production, SMK HKTI 2 Purwareja-Klampok Banjarnegara, Jawa Tengah ini memang mengangkat realita kehidupan sekitar. Di mana hidup pasangan suami istri yang tinggal bersama orang tua kerap ada yang mengganjal. Meski harus berutang demi membeli rumah, pasutri Budi dan Inah pun bertekad untuk hidup mandiri dan berpisah dari ibu yang sudah sebatang kara.

“Ide ini asalnya dari komunikasi dengan tim, lingkungan sekitar, ini sering terjadi di kehidupan nyata, di tetangga, saya jadi terinspirasi dan ambil ide ini,” ungkap sang sutradara, Olivia Nur Andini (16), siswi kelas 11 SMK HKTI 2 Purwareja kepada Alinea.id, Sabtu (29/7).

Uniknya, film berdurasi 13 menit ini hanya mengambil setting di dapur (pedangan) dengan aktivitas memasak atau makan bersama. Film berbahasa Banyumas ini sukses menjadi pemenang dalam gelaran tahunan FFP yang pada tahun 2023 menginjak usia 17 tahun. 

Syuting yang berlangsung selama sehari ini tentu mengalami beragam tantangan mulai dari persiapan set hingga pemilihan karakter pemain. “Ada proses brainstorming dengan teman-teman, CLC (Cinema Lovers Community), guru pembina juga alhamdulillah prosesnya lancar,” tambahnya.