Marketplace rangkul pasar basah yang sepi pembeli

Pasar basah yang terdampak pandemi terbantu dengan masuk ke ekosistem marketplace.

Ilustrasi Alinea.id/Firgie Saputra.

Awal-awal Covid-19 menyerang Indonesia, Ramdhania (35) masih memberanikan diri berbelanja ke pasar tradisional untuk memenuhi kebutuhan dapur. Namun, ketika tiga bulan pandemi berjalan, ternyata banyak pasar tradisional yang membuka lapak digital di marketplace.

“Pas mulai banyak yang jualan di marketplace, jadi dinikmati saja fasilitas yang ada,” kata Nia, sapaan akrabnya saat berbincang dengan Alinea.id, Sabtu (4/9).

Sejak itu, Nia tak pernah lagi berbelanja rutin ke pasar basah. Cukup dengan klik aplikasi di telepon genggam, ia bisa memenuhi stok dapur untuk satu sampai dua minggu. “Biasanya belanja ayam, daging, ikan-ikanan, sayur yang awet seperti wortel, kentang, dan bumbu-bumbu,” sebutnya.

Bahkan, terkadang ibu dua anak ini juga berbelanja buah-buahan dan camilan. Warga Depok, Jawa Barat ini mengaku sangat menikmati berbelanja kebutuhan pokok secara online. Praktis, aman di tengah pandemi, dan tentunya hemat.

“Kalau beli di pasar, suka keberatan bawa barang belanjaannya,” selorohnya.