Masih terganjal pandemi, target IPO tak muluk-muluk

Perusahaan yang listing tahun ini diperkirakan tidak sebanyak tahun 2020. Namun pemulihan ekonomi akan membuat pasar modal kembali bergairah

Ilustrasi Alinea.id/Oky Diaz.

Selalu ada harapan baru di tahun baru. Begitu pun bagi pasar modal di Tanah Air. Namun memasuki tahun 2021, Bursa Efek Indonesia (BEI) seolah tak ingin terlalu muluk mematok target emiten yang melakukan Initial Public Offering (IPO). Menimbang dampak pandemi Covid-19, target jumlah IPO tahun ini pun, jadi lebih rendah dibandingkan realisasi sepanjang tahun 2020 yang mencapai 51 perusahaan. 

"Kita secara total hanya menargetkan sekitar 30 IPO baru," kata Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi dalam konferensi pers virtual, Rabu (30/12). 

Meski demikian, bukan berarti pasar modal akan kendur. Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna justru optimistis, meski jumlah IPO tak sebanyak tahun lalu, namun 'momentum pemulihan' bisa dijadikan peluang.   

Ia melihat indikator-indikator ekonomi yang memberikan sinyal penguatan baik sektor riil maupun keuangan telah ada di akhir 2020. Pasar modal pun bisa terkerek naik. 

"Kami berharap 2021 dapat menjadi tahun pemulihan ekonomi," ujar Nyoman kepada Alinea.id, Senin (4/1/2021).