Melancong tenang dengan asuransi perjalanan

Asuransi perjalanan bisa menjadi penjaga saat suatu hal yang tidak diinginkan terjadi di tengah masa perjalanan.

Ilustrasi asuransi perjalanan. Alinea.id/Aisya Kurnia.

Akhir tahun menjadi momentum bagi masyarakat untuk melancong. Meski pemerintah menghapuskan cuti bersama 24 Desember 2021 guna menghindari tingginya penularan Covid-19, namun perjalanan liburan maupun mudik ke kampung halaman diperkirakan akan tetap tinggi.

Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno memperkirakan, bakal ada 19,97 juta orang dari wilayah Jawa dan Bali atau sekitar 12,8% yang akan melakukan perjalanan untuk merayakan Natal dan pergantian tahun 2021 ke 2022 (Nataru). 

“Masyarakat melakukan perjalanan pada musim Nataru karena berbagai tempat wisata kemungkinan tidak akan ditutup,” ujar Djoko, saat dihubungi Alinea.id, Selasa (7/12).

Hal ini selaras dengan survei yang dikeluarkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan (Balitbang Kemenhub). Survei tersebut memperlihatkan potensi pergerakan tertinggi akan dilakukan oleh karyawan swasta sebesar 27,65%, diikuti pelajar atau mahasiswa sebanyak 18,27%, pekerja dengan penghasilan tidak tetap atau pekerja harian 13,16%, ibu rumah tangga 9,21%, wirausahawan atau pedagang 9,02%, dan orang-orang yang belum memiliki pekerjaan 8,9%.