Mendag: Mobil Esemka berpeluang untuk ekspor ke Afrika

Mobil Esemka yang pabriknya baru diresmikan Presiden Jokowi dibanderol Rp95 juta per unit, mampu bersaing di pasar ekspor.

Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (kiri) mengamati salah satu produk mobil keluaran pabrik mobil Esemka saat meresmikan pabrik mobil PT. Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) di Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/9)/ Antara Foto

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan harga mobil produksi PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) yang relatif terjangkau dan tingginya kebutuhan mobil berjenis pikap dan Sport Utility Vehicle/SUV di pasar Indonesia, akan membuat produk anak bangsa itu bisa menyaingi mobil dari merek dan prinsipal asing yang selama ini menguasai pasar domestik.

Ditemui di sela Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Ministers Meeting/AEM) di Bangkok, Thailand, Senin (9/9) malam, Enggartiasto mengatakan keunggulan utama mobil Esemka adalah harganya yang lebih murah dibanding mobil-mobil bersegmen serupa dari merek yang berbeda.

"Itu potensial sekali untuk pasar domestik. Untuk ekspor juga masih mungkin, misalnya ke Afrika," ujar dia.

Esemka telah mengumumkan akan memproduksi massal mobil untuk jenis pikap tipe Bima 1.2 dan 1.3. Harga off the road (belum terkena pajak) mobil itu ditaksir Rp95 juta, sedangkan harga on the road (termasuk pajak) berkisar Rp105 juta.

Sedangkan, untuk mobil jenis SUV Garuda 1, Esemka belum megumumkan perihal waktu resmi peluncurannya. Namun, mobil penumpang dengan kapasitas banyak berjenis SUV diperkirakan akan di bawah Rp300 juta dan akan lebih murah dari mobil SUV merek-merek Jepang ataupun Eropa.