Cut loss merupakan istilah yang digunakan ketika menjual saham pada harga yang lebih rendah dari yang kita beli.
Apa yang terjadi jika saham yang anda beli akhirnya berujung nyangkut? Dalam berinvestasi tidak selamanya market akan bergerak sesuai dengan harapan kita, tidak sedikit juga investor atau trader yang terpaksa nyangkut atau loss, karena saham yang dibeli terjun bebas. Saat mengalami situasi tersebut, terkadang kita masih ragu untuk mengambil keputusan apa yang harus kita lakukan.
Dilansir dari laman sikapiuangmu.ojk.go.id, cut loss merupakan istilah yang digunakan ketika menjual saham pada harga yang lebih rendah dari yang dibeli, sehingga kita mengalami kerugian. Walaupun penting untuk dilakukan, dalam dunia investasi cut loss merupakan hal yang paling sulit untuk dilakukan, karena realitanya banyak trader yang tidak tega menjual sahamnya dalam posisi rugi.
Sebagai trader, penggunaan cut loss merupakan hal yang wajib Anda lakukan untuk mencegah kerugian yang lebih besar, ketika saham yang Anda beli terjun bebas. Tanpa adanya disiplin untuk melakukan cut loss, maka investor atau trader tidak punya pengaman untuk menjaga modal.
Founder dan CEO Emtrade Ellen May, melalui postingan Instagramnya menyarankan, lebih baik membatasi risiko dengan melakukan cut loss, jika melihat ada kesempatan untuk masuk kembali, baru masuk lagi. Ellen juga menjelaskan jangan terlalu banyak mendengarkan orang lain, tetapi mampu mengambil keputusan secara objektif.
“Jadi kalo orang pernah nyangkut di sebuah saham atau crypto pada 2017 misalkan, hancur jatuh namun dia tidak melakukan cut loss kemudian naik lagi, maka akan memberikan arti gak usah cut loss tidak apa-apa atau average down saja pasti naik. Tetapi kemudian ketika saya mengalami waktu itu pada 2008, kalau saya tidak melakukan cut loss di saham BUMI sampai sekarang tidak naik-naik. Jadi lebih baik kita membatasi risiko, kalau ada peluang untuk masuk, baru masuk lagi. Jangan terlalu banyak kumpul-kumpul atau mendengarkan orang lain, yang penting adalah mampu mengambil keputusan secara objektif,” ucap Ellen May.